Potensi IP kreatif lokal dalam perekonomian nasional dan global

Pada artikel yang lalu saya menyampaikan satu alasan fundamental terkait model pengembangan IP berbasis karakter melalui saluran distribusi media sosial. Ternyata menjadi artikel yang cukup panjang karena banyak sekali contoh-contoh menarik yang bisa saya bagikan dan saya harap memberikan semangat dan harapan bagi teman-teman kreatif untuk mengikuti passion dan berkontribusi di industri yang sangat menarik ini.

Pada artikel ini saya melanjutkan dengan alasan-alasan lain penting dan menariknya dunia IP kreatif di Indonesia terutama dari sudut pandang yang lebih makro, lebih nasional, dan untuk masa depan bangsa. Sekali lagi, alasan yang pertama sudah bisa dibaca di artikel yang lalu ya. Kalau belum baca, silakan klik di link ini.

Alasan yang kedua, begitu IP sudah terbangun dengan baik, pengembangan bisnisnya bisa menggurita kemana-mana. Pada tulisan yang lalu saya sudah mencoba menjelaskan bahwa diawali dari media, IP itu bisa menempel kemana-mana apalagi kalau fanbase-nya sudah terbangun. Ketika sudah seperti itu, perputaran ekonomi yang dihasilkan juga pasti sangat tinggi. Misalkan saja ketika sebuah IP membuat merchandise, usaha yang terlibat dalam satu rantai pasoknya pasti banyak sehingga dengan kata lain IP akan melibatkan UMKM dalam aktivitas bisnis turunannya, salah satu contohnya pembuatan merchandise.

Yang ketiga itu IP sangat mudah di ekspor karena yang namanya IP ketika sudah berkembang dan kita perlakukan dengan benar, tidak akan sulit dan tidak akan ribet/repot untuk mengekspor IP tersebut. Contohnya Upin & Ipin yang masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Apalagi dengan hadirnya era sosial media, kita bisa membuat IP dengan konteks internasional dan berbahasa internasional. Kita akan mudah sekali untuk kemudian melakukan penetrasi ke market luar. Untuk ekspor IP saat ini, kita juga tidak harus mengurus hal-hal terkait custom, bea cukai, dsb. Untuk INFIA, Tahilalats sudah dikenal sampai ke Jepang, Korea, Cina, Amerika,dll.

Yang ke-empat menurut saya, IP berbasis karakter tetap bekerja dengan baik meskipun dalam situasi kemunculan berita negatif di dunia hiburan, politik, dan sektor apapun dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi sangat resistant dan persistent. IP sama sekali tidak rentan terhadap disrupsi alias highly durable. Jadi semisal ada disrupsi seperti covid kemarin, justru menjadi salah satu tonggak kemunculan para character-based IP yang saat ini sudah berkembang. Bukan hanya sangat tahan terhadap disrupsi informasi, bahkan semisal ada masalah pada rantai pasok juga tidak akan menjadi masalah yang besar. Selama kita bisa mengkomunikasikannya lewat digital maka tidak akan ada masalah. 

Dan alasan yang kelima itu fleksibel. Ketika anda sudah membangun IP yang cukup representatif dan dipercaya, pengembangan IP ke dalam bentuk yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas dapat dilakukan secara bersama-sama. Tidak lati seperti artist / seniman individu yang terbatas tenaga, waktu, konsentrasi, skill, dsb, tapi IP ini ketika asetnya sudah berjalan, bisa ditempelkan kemana saja dalam waktu yang bersamaan, bisa bergerak sendiri, dan ini jadi sangat fleksibel.

Yang terakhir, ketika kita bicara IP, kita bisa lebih mudah menjaga imagenya terutama image dari produk yang ditempeli oleh IP. Kalau misalnya anda terbiasa menggunakan brand ambassador berupa artis, figur publik, dlsb, ada kerentanan atau risiko orang itu terkena skandal. Sedangkan kalau pada IP tidak akan terjadi hal seperti itu. Tapi ini khusus untuk IP yang sifatnya menempel atau beririsan seperti brand ambassador. Jadi penggunaan IP sebagai brand ambassador akan lebih bebas dari skandal.

Dan ingat, kita sedang membicara tentang ekonomi kreatif yang sebagai definisi sesuai regulasi bahwa ekonomi kreatif adalah hasil putaran ekonomi yang dihasilkan dari kekayaan intelektual. Dan dengan definisi seperti itu, kita bisa perkirakan putarannya sangat kencang karena bukan hanya dari sekedar iklan yang dihasilkan IP tersebut tapi juga dari aktivitas turunan IP tersebut misalnya ketika membuat merchandise, membuat licensing deal, atau apapun aktivitas bisnisnya itu. Perputaran ekonomi yang dihasilkan oleh satu IP yang berkembang secara agresif dan eksponensial akan berdampak sangat besar.

Demikianlah saya sampaikan 6 hal yang menjadi alasan mengapa kemudian IP ini menjadi penting untuk dikembangkan dan bisa menjadi next economic driver.

Bagikan:

Opini Terkait

Lika-Liku Mewujudkan Inklusivitas di Lingkungan Kerja

Inklusivitas menjadi topik yang mulai sering kita dengar baik dalam media sosial maupun dalam kehidupan sehari-hari. Topik ini biasanya sering diutarakan oleh organisasi masyarakat sipil, organisasi non pemerintah juga pemerintah baik di level kementerian, provinsi, maupun pemerintah kota dan pemerintah desa.

Baca Selengkapnya »

Perilaku Pemilik UKM di Indonesia

Perubahan merupakan sesuatu yang selalu menjadi tantangan bagi setiap orang terutama bagi pemilik usaha. Perubahan apabila disikapi secara positif adalah waktu terbukanya kesempatan (opportunity) baru. Namun seringkali perubahan menjadi  beban dan sebisa mungkin dihindari. Sayangnya, menghindari perubahan adalah salah satu perilaku yang sering ditemukan pada pemilik UKM di Indonesia.

Baca Selengkapnya »

Potensi Kekayaan Intelektual berbasis Kreatif

Perkembangan Kekayaan Intelektual (KI) atau lebih familiar disebut Intellectual Property (IP) di Indonesia terus meningkat dan semakin relevan terutama dalam untuk KI bidang kreatif. Namun demikian, penelitian dan tulisan mengenai Kekayaan Intelektual bisa dibilang belum banyak. Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa KI kreatif belum mendapatkan perhatian yang cukup sehingga belum dapat menjadi industri yang matang. Oleh karena itu, tulisan ini hendak mencoba berkontribusi dengan memaparkan dan memetakan terkait KI ini.

Baca Selengkapnya »